Sabtu, 15 Juni 2013

kata-kata bijak dan peribahasa jepang

悲しみを知らない人は、幸せの意味がわからない。 = Kanashimi o shiranai hito wa, shiawase no imi ga wakaranai. (Orang yg belum merasakan kesedihan, belum bisa mengerti arti bahagia)


他人にした事は自分に帰ってくる。 = Tanin ni shita koto wa jibun ni kaette kuru. (Apa yg dilakukan pd orang lain akan kembali ke diri sendiri ) 


下品なコメントしかできない人って嫌だ。 = Gehin na komento shika dekinai hito tte iya da. ( Orang yg bisanya cuma komentar jelek saja itu menyebalkan ) 


人の好みはそれぞれ。尊敬できればいい。 = Hito no konomi wa sorezore. sonkei dekireba ii. ( Selera orang berbeda2, hargailah itu ) 


前向きにいけば、状況もだんだんよくなってくるよ。 = Maemuki ni ikeba, jōkyō mo dandan yoku natte kuru yo. ( Tetaplah bersikap positif, keadaan pun perlahan2 akan membaik ) 


あなたの笑顔で世界を変えよう。 = Anata no egao de sekai o kaeyō. ( Ayo ubah dunia dengan senyumanmu ) 


人のことを悪く言う前に、自分自身はどうなんだ。 = Hito no koto o waruku iu mae ni, jibun jishin wa dou nan da. ( Sebelum menjelek2kan orang lain, lihat bagaimana dirimu sendiri ) 


自分のやっていることが好きなら、きっと成功するだろう。 = Jibun no yatte iru koto ga suki nara, kitto seikō suru darō. ( Jika kita mencintai apa yang kita kerjakan, pasti akan sukses ) 


成功は幸福の鍵で輪内。幸福が成功の鍵なのだ。 = Seikō wa kōfuku no kagi dewa nai. kōfuku ga seikō no kagi nano da. ( Sukses bukan kunci kebahagiaan. Kebahagiaan itulah kunci sukses )

ok. semoga bermanfaat ya...


dan yg ke2. peribahasa jepang


Contoh peribahasa jepang:
1.      案ずるより産むが易し。=> Anzuru Yori Umu ga Anzuru Yasushi.
Harfiah: Melahirkan seorang bayi lebih mudah daripada mengkhawatirkan tentang hal itu.
Arti: Ketakutan adalah lebih besar daripada bahaya. / Sebuah usaha kadang-kadang lebih mudah dari yang dicemaskan.
2.      知らぬが仏 => Shiranu ga hotoke.
Harfiah: Tidak tahu adalah Buddha.
Arti: Ketidaktahuan adalah kebahagiaan. / Lebih baik untuk tidak mengetahui kebenaran.
3.      見ぬが花 => Minu ga hana.
Harfiah: Tidak melihat adalah bunga.
Makna: Tidak seperti apa yang diharapkan. / Kenyataan tidak sesuai dengan imajinasi.
=================================
Ungkapan idiomatik :
1.      猫に小判  => Neko ni koban
Harfiah: koin emas untuk kucing.
Arti: Memberikan sesuatu yang bernilai kepada penerima yang tidak menghargainya.
2.      七転び八起き=> Nana korobi ya oki
Harfiah: jatuh tujuh, bangun delapan.
Arti: Jika pada awalnya tidak berhasil, coba, coba lagi.

3.      猿も木から落ちる => Saru mo Ki kara Ochiru
Secara harfiah: Bahkan monyet pun jatuh dari pohon
Artinya: Setiap orang bisa membuat kesalahan (Juga digunakan untuk memberi peringatan bahwa kebanggaan datang sebelum keruntuhan)
==================================
Empat karakter idiom :
1.      十人十色 => Jūnin toiro
Harfiah: sepuluh orang, sepuluh warna
Arti: Untuk masing-/ nya sendiri. / Garis kehidupan (nasib) berbeda-beda untuk setiap orang.
2.          => Akuin akka
Harfiah: jahat penyebab, efek jahat / buruk menyebabkan hasil yang buruk pula
Arti: Kejahatan akan menuai kejahatan. / Kau menuai apa yang kau tanam (menekankan ide tentang karma pembalasan).
3.      弱肉強食 => Jaku niku kyō shoku
Harfiah: lemah, daging; kuat, makan
Arti: Yang terkuat dialah yang akan bertahan
==================================
Apa hubungannya peribahasa suatu bangsa terhadap karakter, budaya dan nilai moral mereka?
Tentu saja ada. Hal ini setidaknya dapat dilihat dari beberapa kotowaza peribahasa yang dimiliki oleh bangsa Jepang. Beberapa di antaranya:
1. 人を見たら泥棒と思え => Hito wo mitara dorobou to omoe = Saat melihat orang asing, berpikirlah kau sedang melihat seorang pencuri. (Jangan percaya dengan orang asing/yang tidak kau kenal).
Peribahasa ini mencerminkan kurangnya rasa percaya mereka pada satu sama lainnya, terutama terhadap orang yang belum dikenal.

2. Tabi no haji wa kakisute = Buang rasa malumu saat dalam perjalanan.
Maksud dari peribahasa ini adalah "Tidak perlu merasa malu saat kau berada jauh dari rumah”.
Bagi orang Jepang, sanksi sosial berupa rasa malu adalah salah satu ketakutan terbesar mereka. Itulah mengapa orang Jepang bisa berperilaku lebh bebas saat mereka berada di luar negeri daripada di Jepang sendiri. Kenyataan ini dapat terlihat dari perilaku bangsa Jepang saat menjajah Indonesia dahulu. Mereka yang sangat kejam, penyiksa dan pembunuh di negeri orang dapat kembali menjadi ‘orang biasa’ saat mereka kembali kembali ke negerinya. 

3. Ko wo suteru yabu aredo, oya wo suteru yabu nashi = Ada rumpun bambu di mana kamu bisa membuang anakmu sendiri, tapi tidak ada untuk membuang orang tuamu.
Maksud dari peribahasa ini adalah kewajiban terhadap orang tua jauh lebih besar daripada kewajiban pada anak. Peribahasa ini berasal dari praktek buang anak yang pernah menjadi trend di Jepang dulu!

4. 生き恥かくより、死ぬがまし => Iki hajikaku yori, shinu ga mashi = Lebih baik mati daripada hidup menanggung malu.
Orang Jepang memiliki budaya malu yang sangat besar, oleh karena itu lahirlah gerakan HARAKIRI.
============================================
Namun, ada pula kotowaza yang umum digunakan, seperti misalnya yg Jlun Buddy tuliskan berikut ini:
A.    Dari Fathy Lingga Ananda:
1.      Chiri mo tsumoreba yama to naru = Sedikit demi sedikit, lama-lama jd bukit.
2.      Asa meshi mae= mudah sekali
3.      Ken'en no naka = musuh bebuyutan
4.      Kobo ni mo fude no ayamari =  tak ada gading yg tdk retak
5.      Uma no mimi ni nenbutsu = masuk kuping kiri, keluar kuping kanan.
----------------------
B.     Dari Zie ちゃん:
1.         Toki wa kane nari = waktu adalah uang
2.         Ningen wa shinumono desu = manusia pasti mati
3.         Koi wa momoku = cinta itu buta
4.         Okane wa subete dewa nai = uang bukanlah segalanya.
5.         yuu wa yasuku,okonau wa katashi = mengatakan mudah, melaksanakannya sulit.
---------------------
C.     Dari Ois Singgih:
Nasake wa hito no tame narazu = berbuat baik itu bukan hanya buat orang lain, tapi bisa juga kembali ke diri kita.
----------------------
D.    Dari Minami Kaze:
Ku wa Raku no Tane = Kesulitan adalah benih Kesenangan.
----------------------
E.     Dari Raphael Hikaru:
1.      Masaka no toki no tomo koso honto no tomo = Sahabat yang sesungguhnya ialah sahabat waktu dalam kesusahan
2.      Ayamachi o aratameru ni habakaru nakare = Untuk memperbaiki kesalahan tidak harus takut )
3.      Ishi no aru tokoro ni, hōhō ga aru =  Dimana ada kemauan, disitu ada jalan.
4.      Tokoro kawareba shira kawaru = Adat negeri selalu berlain-lainan .
5.      Izen no koto wa mizu ni nagashimashō  = Yang lalu biarlah berlalu.
6.      momo kuri san-nen kaki hachi-nen = semua ada waktunya
7.      kanashimi areba yorokobi ari = di mana ada kegembiraan, di situ juga ada kesedihan.



Masih banyak KOTOWAZA lainnya , diantara yang sering kita dengar adalah sbb:
1.      弘法にも筆の誤り=> Koubou ni mo fude no ayamari => Setiap org bisa melakukan kesalahan.
2.      遅くとも、しないより増しである => Osokutemo, shinai yori mashi de aru => Lebih baik terlambat, daripada tidak sama sekali.
3.      亀の甲より年の功 => Kame no kou yori toshi no kou => Pengalaman adalah guru yang paling baik.
4.      意思あるところに道あり( Ishi aru tokoro ni michi ari) atau 精神一到何事か成らざらん(Seishin ittou nani goto kanarazaran) => Di mana ada kemauan, di situ ada jalan.
5.      雄弁は銀、沈黙は金 => Yuuben wa gin, chinmoku wa kin => Diam itu emas.
6.      有るは無いに勝る => Aru wa nai ni masaru => Lebih baik melakukan sesuatu daripada tidak sama sekali.
7.      逢うは別れの始め => Au wa wakare no hajime => Pertemuan adalah awal dari perpisahan.
8.      若い時は二度来ない => Wakai toki wa ni do konai => Masa muda tak datang dua kali.
9.      盛年重ねて来たらず => Sei nen kasanete kitarazu => Waktu yang telah berlalu tak bisa diputar ulang.
10.  失敗は成功の基 => Shippai wa seikou no moto => Kegagalan awal dari keberhasilan.

0 komentar:

Posting Komentar